- Back to Home »
- tehnik - tehnik dalam permainan bola
Posted by : Unknown
Minggu, 26 Mei 2013
teknik menendang, menggiring, lari sprint.
Menendang bola dengan benar
Prinsip dasar
Cara efektif
dalam melakukan tendangan adalah :
- Posisi Kepala
- Posisi kaki
- Bagian dari
bola yang akan ditendang
- Kekuatan kaki
- Bagian kaki
untuk menendang
Posisi Kepala
Yang dimaksud dengan posisi kepala
yaitu sebelum menendang bola futsal lovers haruslah merekam kondisi lapangan,
dimana posisi teman dan lawan berada, agar futsal lovers dapat menentukan
kearah mana bola akan ditendang. Setelah terekam semua, kepala kemudian
mengarah ke bola dan mata mengkoordinasikan bagian dari bola mana yang akan
ditendang.
Posisi Kaki
Jika posisi
kaki berada di sisi depan bola, maka bola akan berjalan lurus dan mendatar di
tanah. Jika posisi kaki berada disisi samping bola maka tidak terlalu kencang
larinya. Sedangkan jika posisi berada di sisi belakang bola, maka hasilnya bola
akan melambung tinggi.
Bagian dari
bola yang akan ditendang
Dalam menendang
bagian mana bola yang akan ditendang akan berpengaruh terhadap jalannya bola.
Jika menendang sisi kiri bola, maka bola akan bergerak melengkung ke kanan.
Jika menendang tepat di bagian tengah bola, maka bola akan bergerak lurus ke
depan. Jika menendang dari sisi kanan bola, maka bola akan bergerak menlengkung
ke kiri. Sedangkan jika menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola
tidak akan bergerak kemana-mana. Dan jika anda menendang tepat di bagian bawah
bola maka bola terangkat serta melambung ke depan.
Kekuatan Kaki
Laju cepat atau
lambatnya bola ditentukan oleh seberapa kuat kaki anda sebelum menendang atau
melakukan ancang-ancang.
Bagian kaki
untuk menendanng
Daerah sisi
dalam kaki lebih banyak digunakan pada permainan futsal. Dikarenakan tingkat
keakuratannya cukup tinggi dalam melakukan passing atau umpan.
Teknik
Menendang
Ada enam teknik
cara menendang bola. Beberapa dari teknik tersebut sering kita lakukan, namun
beberapa yang lain dibutuhkan teknik latihan tersendiri. Ketujuh teknik
tersebut :
- Menendang
dengan sisi dalam kaki
- Menendang
dengan sisi luar kaki
- Menendang
dengan punggung kaki (kura-kura)
- Menendang
dengan punggung bagian dalam kaki
- Menendang
dengan tumit
- Menendang dengan ujung jari
kaki/sepatu
- Mengangkat bola dengan ujung jari
kaki/sepatu
a. Menendang dengan sisi dalam kaki
(Inside of the foot)
Teknik menendang ini digunakan
dengan kaki bagian dalam digunakan untuk mengoper jarak pendek (short passing).
Teknik menendang ini adalah yang paling sering dilakukan dengan cukup akurat
untuk memberikan umpan, tendangan jarak dekat dan biasa dilakukan untuk
melakukan tendangan penalti.
Dilakukan
dengan cara :
- Posisi badan
menghadap sasaran di belakang bola
- Kaki tumpuan
berada di samping bola, lutut sedikit ditekuk
- Kaki untuk
menendang ditarik kebelakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.
- Tempatkan
kaki tepat di area tengah bola.
- Setelah
menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola
b. Menendang
dengan sisi luar kaki
Teknik
menendang dengan menggunakan sisi kaki bagian luar biasanya dilakukan untuk
memberikan umpan menyilang ke rekan yang berada di daerah berlawan dengan kita
atau untuk memberikan umpan-umpan terobosan menipu lawan.
Dilakukan
dengan cara :
- Posisi badan
berada di samping bola ke arah bola akan diumpan
- Kaki tumpuan
berada dibelakang atau sejajar dengan bola
- Kaki untuk menendang ditarik ke
belakang dan ayunkan ke samping sehingga mengenai bola
- Tempatkan
kaki tepat di sisi kanan/kiri bola
- Setelah
menendang kaki tetap mengayun ke samping mengikuti arah bola
c. Menendang
dengan punggung kaki (kura-kura)
Pada umumnya
menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at
the goal). Dilakukan dengan cara :
- Posisi badan
berada di belakang bola sedikit condong ke depan.
- Kaki tumpuan
diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut sedikit
ditekuk.
- Kaki untuk
menendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap sasaran,
kemudian ayunkan kedepan
- Tempatkan
punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.
- Setelah
menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.
d. Menendang dengan punggung bagian
dalam kaki
Pada umumnya menendang dengan bagian
dalam kaki digunakan untuk mengoper jarak jauh (long passing). Namun di
permainan futsal teknik menendang dengan cara ini jarang dipergunakan.
Dilakukan dengan cara :
- Posisi badan
berada dibelakang bola sedikit serong.
- Kaki tumpuan
diletakkan di samping bola
- Kaki untuk menendang ditarik
kebelakang dan ayunkan kedepan
- Tempatkan punggung bagian dalam
kaki pada tengah bawah bola, pada saat kaki mengenai bola, pergelangan kaki
ditengangkan
- Setelah menendang kaki tetap
mengayun ke depan mengikuti arah bola.
e. Menendang dengan tumit
Teknik menendang dengan tumit
biasanya digunakan pada saat kondisi terjepit untuk menghindari hadangan lawan
atau dalam posisi membelakangi gawang. Bola yang dialirkan tidak terlalu kencang dan pastikan
teman anda berada di belakang posisi anda.
Dilakukan
dengan cara :
- Posisi badan
berada di depan bola
- Kaki tumpuan
berada di samping bola
- Tempatkan
tumit kaki di depan bola
- Ayunkan kaki kedepan dan tarik
kebelakang
- Tempatkan
tumit di tengah-tengah bola
- Setelah
menendang kaki mengayun ke belakang sedikit mengikuti arah bola
f. Menendang dengan ujung jari
kaki/sepatu
Teknik menendang dengan ujung jari
kaki/sepatu biasa disebut futsalovers dengan istilah ”concong” yaitu
menggunakan moncong atau ujung sepatu. Jarang digunakan, biasanya dilakukan
dalam kondisi berhadap-hadapan satu-satu dengan penjaga gawang. Atau juga pada
saat kondisi terjepit dalam tekanan lawan. Dilakukan dengan cara :
- Posisi badan
berada di belakang bola
- Kaki tumpuan
berada di belakang bola
- Tempatkan
ujung jari kaki/sepatu tepat di tengah-tengah bola
- Tendang dengan mendorong bola
dengan ujung jari kaki/sepatu
- Setelah menendang kaki sedikit
ditarik kembali kebelakang
g. Mengangkat bola dengan ujung jari
kaki/sepatu
Teknik menendang dengan mengangkat
bola dengan ujung jari kaki/sepatu diperlukan keahlian dan latihan
terus-menerus, karena biasanya dilakukan pada saat kondisi terjepit dan tidak
memungkinkan melakukan tendangan atau umpan mendatar. Bola akan diangkat
melewati lawan ke sisi pojok lapangan di daerah lawan baik menyilang atau
sejajar. Dilakukan
dengan cara :
- Posisi badan
berada di belakang bola
- Kaki tumpuan
berada disamping bola dan lutut sedikit di tekuk
- Tempatkan
ujung jari kaki/sepatu untuk menendang tepat dibawah bola
- Angkat bola dan ayunkan kaki
kedepan
- Setelah bola
diangkat kaki mengayun mengikuti arah bola
Teknik
Tendangan Keras
Ketepatan
Kebanyakan pemain berasumsi bahwa penempatan baik tergantung hanya pada bagian yang tepat memukul bola. Dalam praktek, itu lebih penting untuk drive kaki Anda menendang ke arah sasaran Anda. Untuk memastikan bahwa pergelangan kaki Anda bergerak lurus melalui bola tanpa penyimpangan lateral atau vertikal, Anda harus memeriksa lutut kaki Anda menendang. Berkonsentrasi pada ketinggian relatif ke lantai dan pastikan itu langsung bergerak menuju sasaran Anda.
Kebanyakan pemain berasumsi bahwa penempatan baik tergantung hanya pada bagian yang tepat memukul bola. Dalam praktek, itu lebih penting untuk drive kaki Anda menendang ke arah sasaran Anda. Untuk memastikan bahwa pergelangan kaki Anda bergerak lurus melalui bola tanpa penyimpangan lateral atau vertikal, Anda harus memeriksa lutut kaki Anda menendang. Berkonsentrasi pada ketinggian relatif ke lantai dan pastikan itu langsung bergerak menuju sasaran Anda.
Jika Anda ingin menghasilkan
tembakan, rendah keras, misalnya, Anda akan menindaklanjuti dengan menggerakkan
seluruh tubuh Anda ke depan. Dengan cara ini Anda memastikan bahwa pergelangan
kaki Anda tidak naik atau menyimpang saat mengemudi melalui bola. Pada tendangan
keras, Anda mungkin berakhir melompat ke depan dan mendarat di kaki Anda
menendang. Semakin panjang ayunan, semakin keras tendangan yang dihasilkan.
Daya
Untuk menghasilkan daya yang lebih, Anda tidak harus melakukan ayunan keras, yang hanya membuat Anda kehilangan kontrol atau mendapati risiko cedera. Kekuatan tendangan berasal dari kecepatan eksekusi.
Untuk menghasilkan daya yang lebih, Anda tidak harus melakukan ayunan keras, yang hanya membuat Anda kehilangan kontrol atau mendapati risiko cedera. Kekuatan tendangan berasal dari kecepatan eksekusi.
Otot-otot kaki memiliki kualitas
elastis.. Pikirkan tentang hal ini – anda akan dapat melompat jauh lebih
tinggi, jika Anda jongkok dan melompat daripada jika Anda melompat mulai dari
posisi berjongkok. Untuk mengambil keuntungan dari itu, ketika menendang bola,
Anda perlu untuk meminimalkan periode waktu ketika kaki Anda menendang berubah
arah (dari pengambilan ke penggerak). Jika otot-otot pada kaki Anda menendang
kontrak dan datang berhenti lengkap (sisa seperti ini terlalu lama) sebelum
memperluas, Anda kehilangan energi.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk
mengurangi jeda antara mencabut dan memperpanjang kaki Anda menendang? Dalam
hal teknik, Anda perlu mengkombinasikan pencabutan (kontraksi konsentrik) dan
ekstensi (kontraksi eksentrik) ke dalam satu gerakan fluida. Anda dapat
berlatih yang melalui pengulangan atau tanpa bola melalui latihan ptiometrik.
Teknik
menggiring ( dribbling )
Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola.
Teknik dribbling (menggiring bola) terbagi menjadi tiga macam :
1. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian dalam.
2. Teknik dribbling dengan kura-kura penuh (punggung kaki).
3. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian luar.
Berikut ini dapat dijelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3. Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.
Teknik lari sprint
Lari jarak pendek (sprint)
Lari jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Lari cepat meliputi jarak: 100 m, 200 m, 400m.
Lari jarak pendek adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Lari cepat meliputi jarak: 100 m, 200 m, 400m.
kelangsungan
gerak pada sprint secara teknik sama, kalau ada perbedaan hanyalah terletak
pada penghematan penggunaan tenaga karena perbedaan jarak yang harus ditempuh.
Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin membutuhkan daya tahan yang besar,
sehingga ada yang dinamakan “edurance”.
Teknik lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari, dan teknik memasuki garis finish.
1). Start jongkok
Cara melakukan start jongkok adalah sebagai berikut:
• Posisi berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada sandaran blok start, lutut kaki belakang berada sejajr dengan ujung kaki depan.
• Kedua lengan lurus sejajr dengan bahu, dan jari-jari tangnan diletakkan dibelakang garis start.
• Berat badan bertumpu di kedua tangan, sehingga sikap seimbang dapat dipertahankan sampai ada aba-aba.
Start jongkok yang digunakan oleh pelari jarak pendek, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
• Start jongkok pendek (bunch start) : jarak kaki saat jongkok 14-28 meter
• Start jongkok menengah (medium start) : jarak kaki saat jongkok 35-42 meter
• Start jongkok panjang (long start) : jarak kaki saat jongkok 50-70 meter
Aba – aba start pada perlombaan lari sprint adalah sebagai berikut:
• Bersedia
Pelari menuju tempat start didepan blok start dengan melangkahkan mundur seperti merangkak, dengan meletakkan kaki pada blok start, yang disusul kaki belakang, kedua ujung kaki tetap menyentuh tanah, jari-jari tangan tepat di belakang garis start. Kedua lengan tetap dalam posisi lurus dengan sidikit melebar dari bahu. Bahu sedikit condong ke depan berat badan berada di tengah-tengah sehinggabadan dalam posisi seimbang. Punggung diangkat sedikit agak rata,otot leher dan rahang rileks, kepala bagian belakang segaris dengan punggung, pandanmgan ke bawah atau ke depan sekitar 1-2 meter dengan garis start dan konsentarsi dengan aba-aba selanjutnya.
• Siap
Angkat pinggul ke atas, dengan barat badan berada di kedua tangan dan pandangan ke bawah dengan mengikuti gerakan badan, kedua lengan dalam sikap lurus membentuk sudut 120 derajat.
• Ya
Tolakkan kaki pada blok start, ayunkan kedua lengan ke depan secara bergantian dan berlawanan dengan gerakan kaki (jika tangan kanan didepan maka kaki kanan dibelakang, begitu juga sebaliknya).
2). Gerakan lari
Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan,. Yaitu:
• Posisi tubuh pada saat lari
Posisi tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher dan rahang tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris. Pada saat lari mulut tertutup dan rapat serta pandangan ke depan lintasan.
• Ayunan kedua lengan
Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti dengan siku sedikit dibengkokkan.
• Gerakan langkah kaki
Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan kaki/tumpuan selalu pada ujung telapak kaki, sedangkan lutut sedikit dibengkokkan.
3). Memasuki finish
Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish sangatlah rugi.
Teknik memasuki garis finish:
• Membusungkan dada kedepan, saat menjelang garis finish.
• Menjatuhkan salah satu bahu kedepanbawah, saat masih dalam posisi lari.
Yang dilarang adalahg:
• Meloncat pada saat memasuki garis finish
• Menarik/menggapai pita finish
• Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan digaris finish.
Dari ketiga teknik dalam lari sprint tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Konsentrasilah pada saat start dan lari
• Pertahankan lari dari mulai start sampai garis finish
• 30 meter menjelang finish lari harus dipercepat
• Sikap lari tetap pada jalur lurus
• Badan tidak oleng ke kiri maupun kanan.
Teknik lari jarak pendek terbagi menjadi tiga, yaitu start jongkok, gerakan lari, dan teknik memasuki garis finish.
1). Start jongkok
Cara melakukan start jongkok adalah sebagai berikut:
• Posisi berjongkok dengan kedua kaki bertumpu pada sandaran blok start, lutut kaki belakang berada sejajr dengan ujung kaki depan.
• Kedua lengan lurus sejajr dengan bahu, dan jari-jari tangnan diletakkan dibelakang garis start.
• Berat badan bertumpu di kedua tangan, sehingga sikap seimbang dapat dipertahankan sampai ada aba-aba.
Start jongkok yang digunakan oleh pelari jarak pendek, dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
• Start jongkok pendek (bunch start) : jarak kaki saat jongkok 14-28 meter
• Start jongkok menengah (medium start) : jarak kaki saat jongkok 35-42 meter
• Start jongkok panjang (long start) : jarak kaki saat jongkok 50-70 meter
Aba – aba start pada perlombaan lari sprint adalah sebagai berikut:
• Bersedia
Pelari menuju tempat start didepan blok start dengan melangkahkan mundur seperti merangkak, dengan meletakkan kaki pada blok start, yang disusul kaki belakang, kedua ujung kaki tetap menyentuh tanah, jari-jari tangan tepat di belakang garis start. Kedua lengan tetap dalam posisi lurus dengan sidikit melebar dari bahu. Bahu sedikit condong ke depan berat badan berada di tengah-tengah sehinggabadan dalam posisi seimbang. Punggung diangkat sedikit agak rata,otot leher dan rahang rileks, kepala bagian belakang segaris dengan punggung, pandanmgan ke bawah atau ke depan sekitar 1-2 meter dengan garis start dan konsentarsi dengan aba-aba selanjutnya.
• Siap
Angkat pinggul ke atas, dengan barat badan berada di kedua tangan dan pandangan ke bawah dengan mengikuti gerakan badan, kedua lengan dalam sikap lurus membentuk sudut 120 derajat.
• Ya
Tolakkan kaki pada blok start, ayunkan kedua lengan ke depan secara bergantian dan berlawanan dengan gerakan kaki (jika tangan kanan didepan maka kaki kanan dibelakang, begitu juga sebaliknya).
2). Gerakan lari
Gerakan sprint, dibagi menjadi 3 gerakan,. Yaitu:
• Posisi tubuh pada saat lari
Posisi tubuh/badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher dan rahang tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris. Pada saat lari mulut tertutup dan rapat serta pandangan ke depan lintasan.
• Ayunan kedua lengan
Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti dengan siku sedikit dibengkokkan.
• Gerakan langkah kaki
Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin. Pendaratan kaki/tumpuan selalu pada ujung telapak kaki, sedangkan lutut sedikit dibengkokkan.
3). Memasuki finish
Memasuki garis finish merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai sukses. Keterlambatan persekian detik memasuki garis finish sangatlah rugi.
Teknik memasuki garis finish:
• Membusungkan dada kedepan, saat menjelang garis finish.
• Menjatuhkan salah satu bahu kedepanbawah, saat masih dalam posisi lari.
Yang dilarang adalahg:
• Meloncat pada saat memasuki garis finish
• Menarik/menggapai pita finish
• Berhenti mendadak atau mengurangi kecepatan digaris finish.
Dari ketiga teknik dalam lari sprint tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
• Konsentrasilah pada saat start dan lari
• Pertahankan lari dari mulai start sampai garis finish
• 30 meter menjelang finish lari harus dipercepat
• Sikap lari tetap pada jalur lurus
• Badan tidak oleng ke kiri maupun kanan.